Apa arti kata abhorrence dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /əbˈhɔrəns/
🔈Pengucapan Inggris: /əbˈhɒrəns/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):rasa sangat membenci atau memusuhi
Contoh: His abhorrence of violence was well-known. (Rasanya sangat membenci kekerasan itu terkenal.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Dari bahasa Inggris kuno 'abhorren(t)', yang berasal dari kata Latin 'abhorrere', yang berarti 'menjauhi dengan takut atau membenci'. 'Ab-' berarti 'dari' atau 'menjauhi', dan 'horrere' berarti 'untuk merinding'.
💡 Mnemonik Asosiasi
Bayangkan sebuah adegan di mana seseorang menjauh dengan terkejut dan tidak menyukai sesuatu yang mereka lihat, menggambarkan rasa 'abhorrence'.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- disgust, repugnance, loathing
Antonim:
- admiration, fondness, love
✍️ Mnemonik Frasa
- filled with abhorrence (penuh dengan membenci)
- express abhorrence (mengekspresikan rasa membenci)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- He expressed his abhorrence of the cruel act. (Dia mengekspresikan rasa membencinya terhadap perbuatan kejam.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small village, there was a tradition that many found to be an abhorrence. Every year, the villagers would gather to witness a ritual that involved cruelty to animals. One young man, named Tom, felt a deep abhorrence for this tradition and decided to speak out against it. He organized a peaceful protest, explaining to the villagers the pain and suffering the animals endured. Gradually, his words began to resonate, and the tradition was eventually abolished, marking a victory against abhorrence.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa kecil, ada tradisi yang menjadi abhorrence bagi banyak orang. Setiap tahun, penduduk desa akan berkumpul untuk menyaksikan ritual yang melibatkan kekejaman terhadap hewan. Seorang pemuda bernama Tom merasa sangat membenci tradisi ini dan memutuskan untuk membela hak-haknya. Dia mengorganisir protes damai, menjelaskan kepada penduduk desa tentang rasa sakit dan penderitaan yang dialami hewan. Perlahan-lahan, kata-katanya mulai menjadi jelas, dan tradisi itu akhirnya dihapuskan, menandakan kemenangan melawan abhorrence.