Kamus QiuQiu

Apa arti kata accent dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /หˆรฆk.sษ™nt/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /หˆรฆk.sent/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.)๏ผšsuara atau nada khusus yang menonjol dalam bahasa atau ucapan
        Contoh: He speaks English with a French accent. (Dia berbicara bahasa Inggris dengan aksen Perancis.)
  • verb (v.)๏ผšmenekankan atau memberi penekanan pada sesuatu
        Contoh: She accentuated her speech with gestures. (Dia menekankan pidatonya dengan gerak-gerik.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'accentus', yang merupakan kombinasi dari 'ad' (ke arah) dan 'cantus' (nyanyian), yang kemudian berarti 'menyanyikan dengan penekanan'

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seseorang berbicara di depan umum dengan suara yang keras dan jelas, menonjolkan kata-kata penting, di sini 'accent' berarti 'menekankan'

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: intonation, tone
  • verb: emphasize, highlight

Antonim:

  • verb: de-emphasize, downplay

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • put on an accent (bermaksud meniru aksen)
  • lose one's accent (kehilangan aksen)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: His accent made it difficult to understand him. (Aksennya membuatnya sulit dimengerti.)
  • verb: The designer accentuated the room with bright colors. (Desainer menekankan ruang dengan warna-warna cerah.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a man named John who had a unique accent. People often asked him about it, and he would tell them stories of his travels. One day, he decided to accentuate his speech with a dramatic flair to entertain the children at the local school. His accent and stories became the highlight of the town's gatherings.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang pria bernama John yang memiliki aksen unik. Orang-orang sering bertanya kepadanya tentang hal itu, dan dia akan menceritakan kisah-kisahnya perjalanan. Suatu hari, dia memutuskan untuk menekankan pidatonya dengan gaya dramatis untuk menghibur anak-anak di sekolah lokal. Aksennya dan kisahnya menjadi sorotan pertemuan kota.