Apa arti kata blemish dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈblɛmɪʃ/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈblɛmɪʃ/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):cacat atau kekurangan yang membuat kulit atau permukaan tampak tidak sempurna
Contoh: The beautiful painting had only one small blemish. (Lukisan yang indah itu hanya memiliki satu cacat kecil.) - verb (v.):menyebabkan cacat atau kekurangan pada sesuatu
Contoh: The scandal blemished his reputation. (Skandal itu merusak reputasinya.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'blemysh', yang berasal dari bahasa Perancis 'bleme', yang berarti 'cacat atau kekurangan'. Ini menggabungkan 'bl-' sebagai awalan yang berarti 'tidak' dan '-emish' yang berarti 'sempurna'
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang wanita melihat cermin dan melihat satu titik hitam di wajahnya, yang merupakan 'blemish' atau cacat.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- noun: defect, flaw
- verb: mar, tarnish
Antonim:
- noun: perfection, flawlessness
- verb: enhance, improve
✍️ Mnemonik Frasa
- without a blemish (tanpa cacat)
- to blemish someone's reputation (merusak reputasi seseorang)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- noun: She tried to cover the blemish on her skin with makeup. (Dia mencoba menutupi cacat di kulitnya dengan make up.)
- verb: The negative comments blemished his public image. (Komentar negatif itu merusak citra publiknya.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
Once, there was a perfect apple in the orchard, without a blemish. One day, a mischievous worm decided to blemish the apple's perfect skin. As the apple grew aware of the blemish, it realized that even imperfections could tell a story, and it was no longer just a perfect apple but one with character.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Dulu, ada sebuah apel yang sempurna di kebun, tanpa cacat. Suatu hari, seekor cacing nakal memutuskan untuk menyebabkan cacat pada kulit apel yang sempurna itu. Saat apel menyadari cacatnya, ia menyadari bahwa bahkan ketidaksempurnaan bisa menceritakan sebuah kisah, dan ia tidak lagi hanya sebuah apel yang sempurna tetapi satu dengan karakter.