Apa arti kata boast dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
๐ง Fonetik
๐Pengucapan Amerika: /boสst/
๐Pengucapan Inggris: /bษสst/
๐ Arti Kata yang Rinci
- verb (v.)๏ผmengakuisisi atau menunjukkan kebanggaan dengan suatu hal
Contoh: He boasts about his new car. (Dia mengakuisisi mobil barunya.) - noun (n.)๏ผpernyataan atau tindakan yang mengakuisisi
Contoh: His boast about winning the race was premature. (Pengakuan dia tentang kemenangan lari itu terlalu dini.)
๐ฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'boost', yang berarti 'mengangkat', kemudian berkembang menjadi arti 'mengakuisisi' atau 'menunjukkan kebanggaan'
๐ก Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seseorang sedang berbicara dengan bangga tentang suatu pencapaian atau kekayaan, di sini 'boast' berarti 'mengakuisisi' atau 'menunjukkan kebanggaan'.
๐ Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- verb: brag, exaggerate
- noun: brag, exaggeration
Antonim:
- verb: belittle, downplay
- noun: modesty, understatement
โ๏ธ Mnemonik Frasa
- full of boasts (penuh dengan pengakuan)
- empty boast (pengakuan kosong)
๐ Mnemonik Contoh Kalimat
- verb: She often boasts about her academic achievements. (Dia sering mengakuisisi prestasi akademisnya.)
- noun: His boast about his wealth was not well-received. (Pengakuan dia tentang kekayaannya tidak diterima dengan baik.)
๐ Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small village, there was a man known for his boastful nature. Every day, he would boast about his achievements and possessions. One day, a wise old man challenged him to a contest of humility. The boastful man, confident in his abilities, accepted. As the contest unfolded, the boastful man realized the value of humility and learned to appreciate the simple joys of life, no longer needing to boast about his accomplishments.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa kecil, ada seorang pria yang dikenal karena sifatnya yang suka mengakuisisi. Setiap hari, dia akan mengakuisisi prestasinya dan kekayaannya. Suatu hari, seorang pria tua yang bijaksana menantangnya untuk mengadakan kontes kerendahan hati. Pria yang suka mengakuisisi, percaya diri dengan kemampuannya, menerima tantangan itu. Saat kontes berlangsung, pria yang suka mengakuisisi menyadari nilai dari kerendahan hati dan belajar menghargai kegembiraan sederhana kehidupan, tidak lagi perlu mengakuisisi pencapaiannya.