Apa arti kata bore dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
π§ Fonetik
πPengucapan Amerika: /bΙΛr/
πPengucapan Inggris: /bΙΛ/
π Arti Kata yang Rinci
- verb (v.)οΌmembuat orang bosan atau kecewa
Contoh: The long speech bored the audience. (Pidato yang panjang membuat penonton bosan.) - noun (n.)οΌsesuatu yang membosankan atau membuat kecewa
Contoh: The movie was a bore. (Film itu membosankan.)
π± Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'borian', yang berarti 'mengebor', kemudian berkembang menjadi arti 'membosankan'.
π‘ Mnemonik Asosiasi
Menyangkut kepada suatu kegiatan yang monoton: Seorang pelajar yang terus menerus mengerjakan soal yang sama, membuat dirinya merasa bosan.
π Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- verb: tire, weary
- noun: dullness, tedium
Antonim:
- verb: entertain, excite
- noun: excitement, entertainment
βοΈ Mnemonik Frasa
- bore someone to death (membuat seseorang mati karena bosan)
- bore into (mengebor ke dalam)
π Mnemonik Contoh Kalimat
- verb: The lecture bored me to tears. (Sinergi pidato membuatku menangis karena bosan.)
- noun: The bore of the meeting was unbearable. (Membosankan pertemuan itu tidak tertahankan.)
π Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small town, there was a teacher who loved to tell long, detailed stories. Unfortunately, his stories were so long and detailed that they often bored his students. One day, a student named Alex decided to find a way to make the stories more interesting. Alex suggested that the teacher should add more action and excitement to his stories. The teacher took Alex's advice, and soon, his stories were no longer a bore but a source of excitement for the students.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah kota kecil, ada seorang guru yang suka menceritakan kisah panjang dan rinci. Sayangnya, cerita-cerita yang panjang dan rinci itu sering membuat murid-muridnya merasa bosan. Suatu hari, seorang murid bernama Alex memutuskan untuk mencari cara agar cerita-cerita itu menjadi lebih menarik. Alex menyarankan kepada guru untuk menambahkan lebih banyak aksi dan kegembiraan dalam ceritanya. Guru itu mengambil nasihat Alex, dan segera, cerita-cerita yang dulunya membosankan menjadi sumber kegembiraan bagi para murid.