Kamus QiuQiu

Apa arti kata cobble dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /หˆkษ‘หbl/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /หˆkษ’bl/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.)๏ผšmenggali atau mengumpulkan batu untuk membuat jalan
        Contoh: The workers cobbled the street to make it smoother. (Para pekerja menggali jalan untuk membuatnya lebih mulus.)
  • noun (n.)๏ผšbatu bulat yang digunakan untuk membuat jalan
        Contoh: The old path was made of cobbles. (Jalan tua itu dibuat dari batu bulat.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'coppel', yang berhubungan dengan batu dan konstruksi jalan.

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Pekerja sedang bekerja keras untuk menggali dan mengumpulkan batu untuk memperbaiki jalan yang rusak.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: pave, construct
  • noun: cobblestone, paving stone

Antonim:

  • verb: demolish, destroy
  • noun: asphalt, concrete

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • cobble together (mengumpulkan dengan cepat atau tidak rapi)
  • cobble a solution (mencari solusi yang cepat)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: They decided to cobble the path to prevent erosion. (Mereka memutuskan untuk menggali jalan untuk mencegah erosi.)
  • noun: The cobbles in the old town square are very slippery when wet. (Batu bulat di alun-alun kota tua sangat licin saat basah.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In the quaint village, the streets were lined with cobbles, each stone telling a story of the past. One day, the villagers decided to cobble a new path to connect their homes. As they worked, they shared tales of their ancestors who first laid these stones, and the new path became a bridge not just of stone but of history and community.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di desa yang indah ini, jalanan dipadati dengan batu bulat, setiap batu mengisahkan sejarah masa lalu. Suatu hari, penduduk desa memutuskan untuk menggali jalan baru untuk menghubungkan rumah-rumah mereka. Saat mereka bekerja, mereka bercerita tentang leluhur mereka yang pertama kali menempatkan batu-batu ini, dan jalan baru itu menjadi jembatan tidak hanya dari batu tetapi juga sejarah dan komunitas.