Kamus QiuQiu

Apa arti kata compromise dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈkɑːmprəmaɪz/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈkɒmprəmaɪz/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):kesepakatan antara dua pihak yang masing-masing mengorbankan beberapa keinginan atau prinsipnya
        Contoh: The two parties reached a compromise. (Kedua belah pihak mencapai kompromi.)
  • verb (v.):mencapai kesepakatan melalui kompromi; mengorbankan prinsip atau standar
        Contoh: They compromised to finalize the deal. (Mereka membuat kompromi untuk menamatkan kesepakatan.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'com' yang berarti 'bersama' dan 'promittere' yang berarti 'menjanjikan'. Awalnya berarti 'menjanjikan bersama', kemudian berkembang menjadi konsep kesepakatan melalui pengorbanan.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut kepada proses negosiasi: Dua pihak yang tidak setuju akhirnya mencapai kesepakatan melalui kompromi.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: settlement, agreement
  • verb: settle, reconcile

Antonim:

  • noun: conflict, disagreement
  • verb: insist, stand firm

✍️ Mnemonik Frasa

  • reach a compromise (mencapai kompromi)
  • compromise on (membuat kompromi tentang)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: The compromise allowed both sides to move forward. (Kompromi memungkinkan kedua belah pihak untuk maju.)
  • verb: They had to compromise on the budget. (Mereka harus membuat kompromi tentang anggaran.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, in a small village, there were two neighbors who always disagreed. One day, they had a serious conflict about their shared fence. After days of arguing, they realized they needed to compromise. They met and discussed, each giving up a little of their demands. Finally, they reached a compromise that satisfied both. The village learned that sometimes, compromise is the best solution.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dulu, di sebuah desa kecil, ada dua tetangga yang selalu berselisih. Suatu hari, mereka mengalami konflik serius tentang pagar bersama mereka. Setelah berhari-hari berdebat, mereka menyadari bahwa mereka perlu membuat kompromi. Mereka bertemu dan mendiskusikan, masing-masing mengorbankan sedikit dari kebutuhan mereka. Akhirnya, mereka mencapai kompromi yang memuaskan keduanya. Desa itu belajar bahwa kadang-kadang, kompromi adalah solusi terbaik.