Kamus QiuQiu

Apa arti kata deferential dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˌdef.əˈren.ʃəl/

🔈Pengucapan Inggris: /ˌdef.əˈren.ʃəl/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):menunjukkan hormat atau penghargaan, biasanya dalam hubungan dengan kehendak atau pandangan orang lain
        Contoh: He spoke in a deferential tone to the professor. (Dia berbicara dengan nada yang menghormati kepada profesor.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Dari kata Latin 'deferens', yang berarti 'membawa atau membawa ke bawah', dan 'differential' yang berarti 'berkaitan dengan perbedaan atau perbedaan'.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Dalam sebuah pertemuan, seseorang berbicara dengan nada yang rendah hati dan menghormati kepada pemimpin, menunjukkan sikap 'deferential'.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • respectful, humble, submissive

Antonim:

  • arrogant, disrespectful, overbearing

✍️ Mnemonik Frasa

  • deferential attitude (sikap yang menghormati)
  • deferential treatment (perlakuan yang menghormati)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • The student's deferential behavior impressed the teacher. (Perilaku yang menghormati siswa itu membuat sang guru terkesan.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small village, there was a young man known for his deferential nature. He always listened attentively and spoke with respect, especially to the elders. One day, the village chief announced a competition to choose a new leader. The young man, despite his humble demeanor, decided to participate. His deferential approach won the hearts of the villagers, and he was chosen as the new leader, proving that respect and humility are powerful leadership qualities.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah desa kecil, ada seorang pemuda yang dikenal karena sifatnya yang menghormati. Dia selalu mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan berbicara dengan hormat, terutama kepada para pendahulu. Suatu hari, kepala desa mengumumkan sebuah kompetisi untuk memilih pemimpin baru. Pemuda itu, meskipun sifatnya rendah hati, memutuskan untuk berpartisipasi. Pendekatan yang menghormati dia memenangkan hati penduduk desa, dan dia dipilih sebagai pemimpin baru, membuktikan bahwa hormat dan kerendahan hati adalah kualitas kepemimpinan yang kuat.