Kamus QiuQiu

Apa arti kata discord dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈdɪskɔrd/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈdɪskɔːd/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):ketidaksepakatan atau perbedaan yang serius
        Contoh: There is discord among the members of the group. (Ada ketidaksepakatan di antara anggota kelompok.)
  • verb (v.):menyebabkan ketidaksepakatan atau perbedaan
        Contoh: The new policy discorded the community. (Kebijakan baru menyebabkan ketidaksepakatan di masyarakat.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'dis-' yang berarti 'tidak' dan 'cor', 'cordis' yang berarti 'jantung', secara harfiah berarti 'tidak bersatu hati'

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Dua orang sedang berdebat keras, menunjukkan adanya 'discord' atau ketidaksepakatan.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: disagreement, conflict
  • verb: disaccord, disagree

Antonim:

  • noun: harmony, agreement
  • verb: harmonize, agree

✍️ Mnemonik Frasa

  • sow discord (menyebarkan ketidaksepakatan)
  • voice discord (mengekspresikan ketidaksepakatan)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: The discord in the team led to its failure. (Ketidaksepakatan dalam tim menyebabkan kegagalan.)
  • verb: The new rules discorded the community. (Peraturan baru menyebabkan ketidaksepakatan di masyarakat.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, in a peaceful village, discord arose when a new leader introduced controversial policies. The villagers, once united, found themselves in a state of discord, debating and arguing over the changes. This discord eventually led to a series of discussions and compromises, teaching the villagers the importance of communication and understanding.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dulu, di sebuah desa yang damai, timbul ketidaksepakatan ketika seorang pemimpin baru memperkenalkan kebijakan yang kontroversial. Warga desa, yang dulunya bersatu, menemukan diri mereka dalam keadaan ketidaksepakatan, berdebat dan berselisih tentang perubahan tersebut. Ketidaksepakatan ini akhirnya mengarah pada serangkaian diskusi dan kompromi, mengajarkan kepada warga desa pentingnya komunikasi dan pemahaman.