Kamus QiuQiu

Apa arti kata discountenance dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˌdɪskaʊntɪˈneɪns/

🔈Pengucapan Inggris: /ˌdɪskaʊntɪˈneɪns/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.):mengganggu kepercayaan diri atau kepastian seseorang; membuat seseorang merasa tidak enak
        Contoh: His harsh words discountenanced her. (Kata-kata kerasnya membuatnya merasa tidak enak.)
  • noun (n.):penghapusan atau hilangnya kepercayaan diri atau kepastian
        Contoh: The failure led to his discountenance. (Kegagalan itu menyebabkan hilangnya kepercayaan dirinya.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Dari kata Perancis 'descontenancer', yang berasal dari 'des-' (menghapus) dan 'contenance' (penampilan atau kepercayaan diri).

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut kepada perasaan malu atau rasa tidak enak: Seorang anak yang disalahartikan di depan teman-temannya, merasa tidak enak atau 'discountenanced'.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: discomfit, disconcert
  • noun: discomfiture, embarrassment

Antonim:

  • verb: encourage, embolden
  • noun: encouragement, boldness

✍️ Mnemonik Frasa

  • to show discountenance (menunjukkan rasa tidak enak)
  • to cause discountenance (menyebabkan rasa tidak enak)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: The unexpected question discountenanced the unprepared student. (Pertanyaan tak terduga membuat siswa yang tidak siap merasa tidak enak.)
  • noun: His discountenance was evident from his red face. (Hilangnya kepercayaan dirinya terlihat dari wajahnya yang memerah.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, a confident speaker was about to give a speech. However, when he saw the large crowd, he suddenly felt discountenanced. His usual confidence vanished, replaced by a feeling of unease. Despite this, he managed to gather his courage and delivered a powerful speech, regaining his countenance.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Suatu hari, seorang pembicara percaya diri akan memberikan pidato. Namun, ketika melihat keramaian, dia tiba-tiba merasa discountenanced. Kepercayaan dirinya lenyap, digantikan oleh perasaan tidak enak. Meskipun demikian, dia berhasil menggalang keberanian dan menyampaikan pidato yang kuat, kembali mendapatkan countenance-nya.