Kamus QiuQiu

Apa arti kata enmity dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

πŸ”ˆPengucapan Amerika: /ΛˆΙ›n.mΙ™.ti/

πŸ”ˆPengucapan Inggris: /ˈen.mΙͺ.ti/

πŸ“– Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):kebencian atau permusuhan yang mendalam
        Contoh: The enmity between the two families was well-known. (Kebencian antara kedua keluarga itu terkenal.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'inimicus', yang berarti 'musuh', dan kemudian berkembang menjadi 'enmity' dalam bahasa Inggris yang berarti 'kebencian'.

πŸ’‘ Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Dua kelompok yang saling benci, mereka tidak bisa melihat kebaikan di antara mereka, hanya melihat 'kebencian'.

πŸ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • hatred, animosity, hostility

Antonim:

  • friendship, love, affection

✍️ Mnemonik Frasa

  • deep-seated enmity (kebencian yang mendalam)
  • stir up enmity (menyebabkan kebencian)

πŸ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • The enmity between the two nations led to a long war. (Kebencian antara dua negara menyebabkan perang yang lama.)

πŸ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small village, there was a deep-seated enmity between two families, the Johnsons and the Smiths. This enmity began when an ancient treasure was found, and both families claimed it. As years passed, the hatred grew, and any interaction between them was filled with tension. One day, a wise old man visited the village and suggested they resolve their differences through dialogue. After many discussions, the enmity slowly faded, and the families learned to coexist peacefully.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah desa kecil, terdapat kebencian yang mendalam antara dua keluarga, yaitu keluarga Johnson dan Smith. Kebencian ini dimulai ketika harta karun kuno ditemukan, dan kedua keluarga mengklaimnya. Seiring berjalannya waktu, kebencian itu berkembang, dan setiap interaksi antara mereka penuh dengan ketegangan. Suatu hari, seorang pria tua bijak mengunjungi desa itu dan menyarankan mereka untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui percakapan. Setelah banyak diskusi, kebencian perlahan menghilang, dan keluarga-keluarga itu belajar untuk hidup berdampingan dengan damai.