Apa arti kata fatuous dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈfætʃuəs/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈfætjʊəs/
📖 Arti Kata yang Rinci
- adjective (adj.):tidak masuk akal, bodoh, atau tidak berdasar
Contoh: His fatuous remarks made everyone uncomfortable. (Komentar bodohnya membuat semua orang tidak nyaman.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'fatuus', yang berarti 'bodoh' atau 'tidak berdasar'. Ini menggabungkan 'fatu-' yang berarti 'bodoh' dengan akhiran '-ous' yang menandakan sifat atau kualitas.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pria sedang berbicara di depan umum dengan pandangan yang tidak masuk akal, mengeluarkan ide-ide yang tidak berdasar.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- foolish, silly, inane
Antonim:
- wise, sensible, intelligent
✍️ Mnemonik Frasa
- fatuous statement (pernyataan yang tidak masuk akal)
- fatuous idea (ide yang bodoh)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- Dia membuat komentar yang sangat fatuous dalam diskusi. (She made a very fatuous comment during the discussion.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small town, there was a man known for his fatuous ideas. One day, he proposed a plan to build a bridge made entirely of candy. Despite the absurdity of the idea, he passionately presented it to the town council. The council, amused yet concerned, gently rejected the proposal, reminding him of the practicality and safety required in construction. The man, though disappointed, learned the importance of grounded thinking.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah kota kecil, ada seorang pria yang dikenal karena ide-idenya yang tidak masuk akal. Suatu hari, dia mengusulkan rencana untuk membangun jembatan yang terbuat seluruhnya dari permen. Meskipun keabsurdannya, dia dengan penuh gairah mempresentasikannya ke depan dewan kota. Dewan yang tertawa namun prihatin, menolak saran itu dengan lembut, mengingatkan pada kepraktisan dan keamanan yang diperlukan dalam konstruksi. Pria itu, meski kecewa, belajar betapa pentingnya berpikir yang terkait dengan kenyataan.