Apa arti kata feint dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /feɪnt/
🔈Pengucapan Inggris: /feɪnt/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):serangkaian gerakan yang dibuat untuk menipu lawan atau mengelabui
Contoh: The boxer used a feint to trick his opponent. (Petinju itu menggunakan tipuan untuk menipu lawannya.) - verb (v.):melakukan gerakan palsu atau tipuan untuk menipu lawan
Contoh: He feinted to the left and then quickly moved to the right. (Dia menipu ke kiri kemudian cepat pindah ke kanan.) - adjective (adj.):palsu atau tidak nyata
Contoh: She gave a feint smile. (Dia memberikan senyuman palsu.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Perancis kuno 'feinte', yang berarti 'palsu' atau 'tidak nyata', yang pada gilirannya berasal dari kata 'feindre' yang berarti 'menolak'.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke strategi dalam olahraga seperti boks atau sepak bola, di mana pemain menggunakan gerakan palsu untuk mengelabui lawan.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- noun: deception, trick
- verb: deceive, trick
- adjective: fake, false
Antonim:
- adjective: genuine, real
✍️ Mnemonik Frasa
- make a feint (melakukan tipuan)
- feint attack (serangan palsu)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- noun: The football player's feint confused the defender. (Tipuan pemain sepak bola membingungkan sang pembela.)
- verb: The attacker feinted a shot to deceive the goalkeeper. (Penyerang menipu tendangan untuk mengelabui kiper.)
- adjective: The feint effort was not enough to fool the expert. (Upaya palsu itu tidak cukup untuk menipu ahli.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a crucial match, the young footballer knew he had to use a feint to get past the experienced defender. He feinted to the left, then swiftly moved to the right, successfully deceiving his opponent and scoring a goal. His clever use of a feint not only won the match but also earned him respect from his teammates and coach.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Dalam pertandingan yang krusial, pemain sepak bola muda itu tahu dia harus menggunakan tipuan untuk melewati pembela yang berpengalaman. Dia menipu ke kiri, kemudian cepat pindah ke kanan, berhasil mengelabui lawannya dan mencetak gol. Penggunaan cerdik tipuannya tidak hanya memenangkan pertandingan tetapi juga mendapatkan rasa hormat dari rekan setimnya dan pelatih.