Apa arti kata fiction dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈfɪkʃən/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈfɪkʃn/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):karya fiksi, terutama dalam bentuk novel atau cerita pendek yang dibuat oleh imajinasi
Contoh: She loves reading science fiction. (Dia suka membaca fiksi ilmiah.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'ficciō', yang berarti 'penipuan' atau 'penataan ulang', yang kemudian berkembang menjadi istilah untuk karya imajinatif dalam literatur.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke dunia imajinasi: Ketika membaca atau menulis cerita fiksi, kita mengeksplorasi dunia yang dibuat oleh imajinasi penulis.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- novel, story, tale
Antonim:
- non-fiction, fact
✍️ Mnemonik Frasa
- science fiction (fiksi ilmiah)
- historical fiction (fiksi sejarah)
- fiction writer (penulis fiksi)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- She prefers fiction to non-fiction. (Dia lebih suka fiksi daripada non-fiksi.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a world where fiction and reality blurred, a writer named Alex found himself lost in his own creation. His latest novel, a blend of science fiction and mystery, had somehow become real. As he navigated through this new reality, he realized that his characters were not just figments of his imagination but beings with their own lives and stories. This revelation made him question the nature of fiction and reality, and whether the lines between them could ever truly be distinct.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di dunia di mana fiksi dan realitas menjadi kabur, seorang penulis bernama Alex menemukan dirinya tersesat dalam ciptanya sendiri. Novel terbarunya, yang merupakan campuran dari fiksi ilmiah dan misteri, entah bagaimana menjadi nyata. Saat dia menavigasi melalui realitas baru ini, dia menyadari bahwa karakternya bukan hanya khayalan dari imajinasinya tetapi makhluk dengan kehidupan dan cerita mereka sendiri. Pencerahan ini membuatnya mempertanyakan sifat fiksi dan realitas, dan apakah garis pemisah antara keduanya benar-benar dapat jelas.