Kamus QiuQiu

Apa arti kata fray dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /freษช/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /freษช/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.)๏ผšmenjadi semakin kasar atau rusak, terutama pada ujung atau tepi sesuatu
        Contoh: The rope began to fray after years of use. (Tali itu mulai menjadi kasar setelah bertahun-tahun pemakaian.)
  • noun (n.)๏ผšpertengkaran atau konflik
        Contoh: The meeting turned into a fray as opinions clashed. (Pertemuan itu berubah menjadi pertengkaran ketika pendapat bertabrakan.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'frayen', yang berarti 'berkelahi', dan juga berkaitan dengan 'frae', yang berarti 'rusak'. Kata ini menggabungkan konsep pertempuran dan kerusakan.

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang penjahit sedang memperbaiki ujung kain yang rusak akibat terlalu lama dipakai, atau dua kelompok yang terlibat dalam perkelahian.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: unravel, tatter
  • noun: brawl, conflict

Antonim:

  • verb: mend, repair
  • noun: peace, harmony

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • enter the fray (masuk ke dalam pertengkaran)
  • fray one's nerves (mengguncang saraf seseorang)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: The edges of the fabric started to fray. (Tepi kain mulai menjadi kasar.)
  • noun: The political debate quickly turned into a heated fray. (Perdebatan politik dengan cepat berubah menjadi pertengkaran yang panas.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was an old tapestry that told the history of the town. Over the years, the edges of the tapestry began to fray, symbolizing the conflicts and struggles the town had faced. One day, a young artist decided to restore the tapestry, stitching the frayed edges back together, representing the unity and peace the town hoped to achieve.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada sebuah taplak tua yang menceritakan sejarah kota itu. Selama bertahun-tahun, tepi taplak mulai menjadi kasar, melambangkan konflik dan perjuangan yang telah dihadapi kota itu. Suatu hari, seorang seniman muda memutuskan untuk memulihkan taplak, menjahit kembali tepi yang kasar, mewakili persatuan dan perdamaian yang diharapkan kota itu.