Kamus QiuQiu

Apa arti kata gluttonous dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈɡlʌt.ən.əs/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈɡlʌt.ən.əs/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):suka makan berlebihan, rakus
        Contoh: He has a gluttonous appetite. (Dia memiliki nafsu makan yang rakus.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari kata Latin 'gluttire' yang berarti 'menelan', dan 'glutus' yang berarti 'penggila makan'. Kata ini mengandung akhiran '-ous' yang menunjukkan sifat atau kualitas.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke seseorang yang selalu memakan secara berlebihan dalam suatu pesta, menunjukkan sifat rakusnya.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • greedy, voracious

Antonim:

  • moderate, abstemious

✍️ Mnemonik Frasa

  • gluttonous feast (makan pesta yang berlebihan)
  • gluttonous behavior (perilaku rakus)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • The gluttonous man ate all the food at the party. (Orang yang rakus itu memakan semua makanan di pesta.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small village, there was a man known for his gluttonous habits. Every festival, he would eat more than anyone else, often leaving little for others. One day, the villagers decided to teach him a lesson. They prepared a huge feast but secretly replaced all the food with non-edible items. When the gluttonous man arrived, he eagerly started eating, only to realize he had been tricked. From that day on, he learned to control his appetite and became more considerate.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah desa kecil, ada seorang pria yang dikenal karena kebiasaan rakusnya. Setiap festival, dia akan makan lebih banyak dari siapa pun, seringkali meninggalkan sedikit untuk orang lain. Suatu hari, para warga desa memutuskan untuk mengajarinya pelajaran. Mereka menyiapkan pesta makan yang besar tetapi secara diam-diam mengganti semua makanan dengan barang yang tidak bisa dimakan. Ketika orang rakus itu datang, dia dengan antusias mulai makan, hanya untuk menyadari bahwa dia telah ditipu. Sejak hari itu, dia belajar untuk mengendalikan nafsu makannya dan menjadi lebih bijaksana.