Kamus QiuQiu

Apa arti kata hedonism dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈhiː.də.nɪz.əm/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈhed.ə.nɪz.əm/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):filsafat atau tindakan mengejar kenikmatan dan kepuasan pribadi
        Contoh: Hedonism is often associated with a lifestyle of pleasure-seeking. (Hedonisme sering dikaitkan dengan gaya hidup mengejar kenikmatan.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Yunani 'hēdonē' yang berarti 'kenikmatan', dan 'ism' yang merupakan akhiran yang menunjukkan suatu doktrin atau sistem kepercayaan.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut kepada orang-orang yang menghargai dan mengejar kenikmatan dalam hidup, seperti orang yang selalu mencari hiburan atau kesenangan.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • pleasure-seeking, self-indulgence

Antonim:

  • asceticism, self-denial

✍️ Mnemonik Frasa

  • pursuit of hedonism (perburuan hedonisme)
  • hedonism lifestyle (gaya hidup hedonisme)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • The philosophy of hedonism encourages individuals to seek pleasure and avoid pain. (Filsafat hedonisme mendorong individu untuk mengejar kenikmatan dan menghindari rasa sakit.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a group of friends who believed in hedonism. They lived each day seeking pleasure and avoiding anything that might cause discomfort. One day, they decided to throw a grand party to celebrate their beliefs. The party was filled with laughter, music, and joy, reflecting their commitment to hedonism. However, as the night progressed, they realized that true happiness also comes from helping others and finding balance in life.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada sekelompok teman yang percaya pada hedonisme. Mereka menghidupi setiap hari dengan mengejar kenikmatan dan menghindari segala sesuatu yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan. Suatu hari, mereka memutuskan untuk mengadakan pesta yang megah untuk merayakan kepercayaan mereka. Pesta itu dipenuhi dengan tawa, musik, dan kegembiraan, mencerminkan komitmen mereka pada hedonisme. Namun, saat malam berlalu, mereka menyadari bahwa kebahagiaan sejati juga datang dari membantu orang lain dan menemukan keseimbangan dalam hidup.