Kamus QiuQiu

Apa arti kata indolence dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈɪndələns/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈɪndələns/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):Ketidakmampuan atau keengganan untuk bekerja atau beraktivitas; kemalasan
        Contoh: His indolence made him lose his job. (Kemalasan dia membuatnya kehilangan pekerjaannya.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'indolentia', yang berarti 'tidak menyakitkan', dari 'in-' yang berarti 'tidak' dan 'dolor' yang berarti 'sakit'. Dalam konteks ini, 'indolence' mengacu pada keadaan yang 'tidak menyakitkan' bagi seseorang karena tidak melakukan apa-apa.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke seseorang yang terlihat santai di sofa sambil menonton televisi sambil makan snack, menunjukkan sikap kemalasan.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • laziness, idleness, inactivity

Antonim:

  • industriousness, diligence, activity

✍️ Mnemonik Frasa

  • indolence and inactivity (kemalasan dan ketidakaktifan)
  • overcome indolence (mengatasi kemalasan)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • His indolence was apparent from his lack of effort. (Kemalasan dia terlihat dari kurangnya upaya.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small village, there was a man known for his indolence. He would spend his days lounging under a tree, never lifting a finger to help with any work. One day, a wise old man visited the village and saw the lazy man. The wise man decided to teach him a lesson about the value of hard work. He told a story about a magical fruit that could grant wishes, but only to those who worked hard. Intrigued, the indolent man decided to change his ways and seek the magical fruit, learning the importance of effort and activity.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah desa kecil, ada seorang pria yang dikenal karena kemalasannya. Dia menghabiskan hari-harinya merumput di bawah pohon, tidak pernah mengangkat jari untuk membantu pekerjaan apapun. Suatu hari, seorang pria tua yang bijaksana mengunjungi desa itu dan melihat orang yang malas itu. Pria bijaksana itu memutuskan untuk mengajarkan pelajaran tentang nilai kerja keras. Dia menceritakan sebuah cerita tentang buah ajaib yang bisa memberi keinginan, tetapi hanya untuk mereka yang bekerja keras. Tertarik, orang yang malas itu memutuskan untuk mengubah cara hidupnya dan mencari buah ajaib itu, belajar tentang pentingnya upaya dan aktivitas.