Kamus QiuQiu

Apa arti kata intolerant dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ɪnˈtɑlərənt/

🔈Pengucapan Inggris: /ɪnˈtɒlərənt/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):tidak bersedia menerima atau menyesuaikan diri dengan pendapat, gaya hidup, atau kebiasaan orang lain
        Contoh: He is intolerant of people who are different from him. (Dia tidak bersedia menerima orang yang berbeda dengannya.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari kata Latin 'tolerare' yang berarti 'menahannya' atau 'menerimanya', dengan awalan 'in-' yang berarti 'tidak'.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pria memarahi temannya karena berbeda pendapat, menunjukkan sifat 'intolerant'.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • adjective: uncompromising, narrow-minded

Antonim:

  • adjective: tolerant, open-minded

✍️ Mnemonik Frasa

  • intolerant attitude (sikap yang tidak toleran)
  • intolerant behavior (perilaku yang tidak toleran)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • adjective: The community was intolerant of new ideas. (Masyarakat itu tidak bersedia menerima ide-ide baru.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a man named John who was known for being intolerant. He disliked anyone who had different beliefs or lifestyles. One day, a new family moved into the neighborhood, and they were very different from John. Instead of welcoming them, John showed his intolerant attitude, which made the whole community uncomfortable. Eventually, the town realized the importance of tolerance and started to change their views, including John, who learned to accept and respect differences.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang pria bernama John yang dikenal karena tidak toleran. Dia tidak menyukai siapapun yang memiliki kepercayaan atau gaya hidup yang berbeda. Suatu hari, sebuah keluarga baru pindah ke lingkungan itu, dan mereka sangat berbeda dari John. Alih-alih menyambut mereka, John menunjukkan sikap tidak tolerannya, yang membuat seluruh komunitas merasa tidak nyaman. Akhirnya, kota itu menyadari pentingnya toleransi dan mulai mengubah pandangan mereka, termasuk John, yang belajar menerima dan menghargai perbedaan.