Apa arti kata lot dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
π§ Fonetik
πPengucapan Amerika: /lΙt/
πPengucapan Inggris: /lΙt/
π Arti Kata yang Rinci
- noun (n.)οΌsebidang tanah yang biasanya digunakan untuk parkir atau bangunan
Contoh: They bought a lot to build their house. (Mereka membeli sebidang tanah untuk membangun rumah mereka.) - noun (n.)οΌbagian atau porsi dari sesuatu
Contoh: She received a large lot of books. (Dia menerima banyak buku.)
π± Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'hlot', yang berarti 'sesuatu yang diundi atau dipilih secara kebetulan', kemudian berkembang menjadi arti 'sebidang tanah' dan 'bagian dari sesuatu'
π‘ Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke adegan di sebuah pameran properti: Orang-orang memilih lot-lot tanah untuk dibeli, di sini 'lot' berarti 'sebidang tanah'.
π Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- sebidang tanah: plot, parcel
- bagian: portion, share
Antonim:
- sebidang tanah: none
- bagian: whole, entirety
βοΈ Mnemonik Frasa
- a lot of (banyak)
- lot number (nomor lot)
π Mnemonik Contoh Kalimat
- sebidang tanah: They purchased a lot in the new development. (Mereka membeli sebidang tanah di perumahan baru.)
- bagian: Each person got a lot of the inheritance. (Setiap orang mendapat bagian dari warisan.)
π Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small town, there was a lot that everyone wanted to buy. This lot was special because it was said to bring good fortune to whoever owned it. One day, a young couple decided to bid on this lot. They were about to give up when they finally won the bid. As they built their dream home on this lot, they realized that the real fortune was not in the land, but in the love and happiness they shared.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah kota kecil, ada sebidang tanah yang ingin dibeli oleh semua orang. Sebidang tanah ini spesial karena dikatakan akan membawa keberuntungan bagi siapa pun yang memilikinya. Suatu hari, sebuah pasangan muda memutuskan untuk menawar sebidang tanah ini. Mereka hampir menyerah ketika akhirnya mereka memenangkan tawarannya. Saat mereka membangun rumah impian mereka di atas sebidang tanah ini, mereka menyadari bahwa keberuntungan sebenarnya bukan di atas tanah, melainkan dalam cinta dan kebahagiaan yang mereka bagi.