Kamus QiuQiu

Apa arti kata mainstream dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈmeɪnˌstriːm/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈmeɪnˌstriːm/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):kebanyakan orang atau kebanyakan masyarakat
        Contoh: He is trying to enter the mainstream of society. (Dia mencoba masuk ke dalam arus utama masyarakat.)
  • adjective (adj.):umum, lazim
        Contoh: The mainstream media often reports on popular topics. (Media mainstream sering melaporkan topik yang populer.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Dari kata 'main' yang berarti 'utama' dan 'stream' yang berarti 'arus', digabungkan menjadi 'mainstream' yang berarti 'arus utama' atau 'kebanyakan orang'.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu konteks: Ketika berbicara tentang pendidikan, 'mainstream' mungkin mengacu pada metode pengajaran yang umum digunakan di sekolah.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: majority, norm
  • adjective: conventional, popular

Antonim:

  • noun: minority, fringe
  • adjective: unconventional, obscure

✍️ Mnemonik Frasa

  • mainstream media (media mainstream)
  • mainstream education (pendidikan mainstream)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: The film was not accepted by the mainstream. (Film tersebut tidak diterima oleh arus utama.)
  • adjective: She prefers mainstream music. (Dia lebih suka musik mainstream.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a young artist who struggled to find acceptance in the mainstream art world. Despite his unique style, he was often overlooked by the mainstream galleries. Determined to make a name for himself, he started showcasing his art in unconventional spaces, slowly gaining recognition and eventually becoming a celebrated figure in the mainstream.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang seniman muda yang kesulitan menemukan penerimaan dalam dunia seni mainstream. Meskipun gaya uniknya, ia sering diabaikan oleh galeri mainstream. Bertekad untuk membuat nama dirinya, ia mulai menampilkan karyanya di tempat-tempat yang tidak konvensional, perlahan-lahan mendapatkan pengakuan dan akhirnya menjadi tokoh yang dihormati dalam mainstream.