Kamus QiuQiu

Apa arti kata mortal dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /หˆmษ”หrtl/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /หˆmษ”หtl/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.)๏ผšyang harus mati; tidak abadi
        Contoh: All humans are mortal. (Semua manusia adalah makhluk yang mati.)
  • noun (n.)๏ผšmanusia atau makhluk yang mati
        Contoh: The mortal remains were buried. (Mayat telah dimakamkan.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'mortalis', yang berasal dari kata 'mors' yang berarti 'kematian'. Ini mencakup konsep tentang kematian yang menjadi bagian dari kehidupan manusia.

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke konsep kematian: Dalam cerita, ketika seseorang menghadapi ancaman kuat, mereka mungkin mengatakan 'It's a mortal danger', di sini 'mortal' berarti 'yang bisa mengakibatkan kematian'.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • adjective: fatal, deadly
  • noun: human, being

Antonim:

  • adjective: immortal, eternal
  • noun: deity, god

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • Mortal enemy (Musuh besar)
  • Mortal combat (Pertarungan yang mematikan)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • adjective: The mortal wound was too severe. (Luka fatal terlalu parah.)
  • noun: The mortal was in great fear. (Manusia itu sangat ketakutan.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a land where immortality was sought after, a mortal named Elara struggled with her inevitable fate. She met a sage who told her about the mortal limits of human life. Realizing the beauty in the cycle of life and death, Elara embraced her mortality, teaching others to value their finite time.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di suatu negeri di mana keabadian dicari-cari, seorang manusia bernama Elara berjuang dengan takdirnya yang pasti mati. Dia bertemu seorang dukun yang memberitahunya tentang batas-batas mortal manusia. Menyadari keindahan dalam siklus kehidupan dan kematian, Elara menerima kemortalannya, mengajarkan orang lain untuk menghargai waktu yang terbatas mereka.