Kamus QiuQiu

Apa arti kata muddle dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈmʌd.l̩/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈmʌd.l̩/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.):mengacaukan, membingungkan
        Contoh: The unexpected news muddled her thoughts. (Berita tak terduga itu mengacaukan pikirannya.)
  • noun (n.):kekacauan, kebingungan
        Contoh: The room was in a complete muddle. (Kamar itu dalam keadaan lengah sekali.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'mudil', yang berarti 'bergerak lambat', kemudian berkembang menjadi arti 'mengacaukan' atau 'kebingungan'

💡 Mnemonik Asosiasi

Bayangkan sebuah ruangan yang penuh dengan barang-barang yang tersebar dan membingungkan, ini adalah 'muddle' sebagai kebingungan atau kekacauan.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: confuse, mix up
  • noun: confusion, mess

Antonim:

  • verb: clarify, organize
  • noun: order, clarity

✍️ Mnemonik Frasa

  • muddle through (berhasil melalui sesuatu dengan cara yang tidak efisien)
  • muddle up (mengacaukan atau membingungkan)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: The complex instructions muddled the students. (Instruksi rumit itu mengacaukan siswa-siswa.)
  • noun: The office was in a muddle after the party. (Kantor itu dalam keadaan kekacauan setelah pesta.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a librarian named Emma who loved order. One day, a mischievous boy named Jack came into the library and muddled all the books on the shelves. Emma was initially frustrated, but then she saw it as a challenge to organize the books in a new way, turning the muddle into an opportunity for creativity.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang pustakawan bernama Emma yang menyukai ketertiban. Suatu hari, seorang anak nakal bernama Jack datang ke perpustakaan dan mengacaukan semua buku di rak. Emma awalnya frustasi, tapi kemudian dia melihatnya sebagai sebuah tantangan untuk mengatur kembali buku-buku itu dengan cara baru, mengubah kekacauan menjadi kesempatan untuk kreativitas.