Apa arti kata mute dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
๐ง Fonetik
๐Pengucapan Amerika: /mjuหt/
๐Pengucapan Inggris: /mjuหt/
๐ Arti Kata yang Rinci
- adjektif (adj.)๏ผtak bersuara, diam
Contoh: The mute button on the remote control silences the TV. (Tombol mute pada remote control menonaktifkan suara TV.) - kata benda (n.)๏ผorang yang tidak bisa berbicara
Contoh: He learned sign language to communicate with the mute. (Dia belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak bisa bicara.)
๐ฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'mutus', yang berarti 'bisu'. Ini melibatkan konsep kehilangan atau tidak memiliki kemampuan untuk membuat suara.
๐ก Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang penonton film menekan tombol 'mute' pada remote untuk menghentikan suara yang terlalu keras, di sini 'mute' berarti 'menonaktifkan suara'.
๐ Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- adjektif: silent, quiet
- kata benda: mute person, dumb
Antonim:
- adjektif: loud, vocal
- kata benda: speaker, talker
โ๏ธ Mnemonik Frasa
- Mute button (Tombol diam)
- Mute the sound (Nonaktifkan suara)
๐ Mnemonik Contoh Kalimat
- adjektif: The room was so quiet, it was almost mute. (Ruangan itu sangat tenang, hampir tak bersuara.)
- kata benda: The mute communicated through gestures. (Orang yang tidak bisa bicara berkomunikasi melalui gerakan tangan.)
๐ Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a quiet village, there lived a mute artist named Maya. Despite her inability to speak, Maya's paintings spoke volumes about her thoughts and feelings. One day, a famous art collector visited the village and was struck by Maya's work. He organized an exhibition for her, and her art, though mute, resonated with many, telling stories without a single word.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang seniman bisu bernama Maya. Meskipun tidak bisa bicara, lukisan Maya menggambarkan banyak tentang pikirannya dan perasaannya. Suatu hari, seorang kolektor seni terkenal mengunjungi desa itu dan terpesona oleh karya Maya. Dia mengadakan pameran untuk Maya, dan seni Maya, meski bisu, bersuara dalam hati banyak orang, menceritakan kisah tanpa kata-kata.