Kamus QiuQiu

Apa arti kata mutter dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /หˆmสŒtษ™r/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /หˆmสŒtษ™/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.)๏ผšmengoceh atau berbisik, biasanya dengan suara yang tidak jelas atau tidak diinginkan orang lain untuk mendengarnya
        Contoh: He muttered a curse under his breath. (Dia mengoceh sebuah sumpah dengan bisik.)
  • noun (n.)๏ผškomentar atau ucapan yang ditekan atau tidak jelas
        Contoh: I heard a mutter of discontent from the crowd. (Saya mendengar sebuah mengocehan ketidakpuasan dari kerumunan.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'moteren', yang berarti 'mengoceh' atau 'berbisik'. Ini terkait dengan kata-kata seperti 'mumble' yang juga berarti 'mengoceh'.

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seseorang yang tidak puas atau frustrasi mengoceh kata-kata yang tidak jelas, yang tidak diinginkan orang lain untuk mendengarnya.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: mumble, whisper
  • noun: murmur, whisper

Antonim:

  • verb: shout, proclaim
  • noun: declaration, proclamation

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • mutter under one's breath (mengoceh dengan suara rendah)
  • mutter a complaint (mengoceh keluhan)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: She muttered something about the weather. (Dia mengoceh sesuatu tentang cuaca.)
  • noun: The mutter of the audience grew louder. (Mengocehan penonton menjadi lebih keras.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a quiet library, Sarah was trying to concentrate on her book when she heard someone muttering nearby. Curious, she glanced over to see an old man muttering to himself about the poor selection of books. Feeling sympathetic, Sarah decided to help him find a better book, and their conversation turned into a delightful discussion about literature.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di perpustakaan yang sunyi, Sarah mencoba berkonsentrasi pada bukunya ketika dia mendengar seseorang mengoceh di dekatnya. Penasaran, dia melirik dan melihat seorang pria tua mengoceh sendiri tentang pilihan buku yang buruk. Merasa simpatik, Sarah memutuskan untuk membantunya menemukan buku yang lebih baik, dan percakapan mereka berubah menjadi diskusi menyenangkan tentang literatur.