Kamus QiuQiu

Apa arti kata outrage dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈaʊtreɪdʒ/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈaʊtreɪdʒ/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):kekesalan yang hebat atau kemarahan
        Contoh: The public expressed outrage over the decision. (Masyarakat menyuarakan kemarahan atas keputusan itu.)
  • verb (v.):mengguncangkan atau memprovokasi
        Contoh: The injustice outraged the community. (Ketidakadilan itu membangkitkan kemarahan masyarakat.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Prancis kuno 'outrager', yang berasal dari kata 'outre' yang berarti 'melampaui batas' dan 'agir' yang berarti 'bertindak'. Ini menggabungkan konsep melampaui batas yang dapat diterima dan tindakan yang memicu kemarahan.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Orang-orang berdiri dengan wajah marah di sebuah demonstrasi, menunjukkan kemarahan mereka atas kejadian yang tidak adil.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: fury, indignation
  • verb: infuriate, provoke

Antonim:

  • noun: calm, peace
  • verb: appease, soothe

✍️ Mnemonik Frasa

  • express outrage (menyuarakan kemarahan)
  • cause outrage (menyebabkan kemarahan)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: The news of the scandal caused outrage. (Kabar mengenai skandal itu menyebabkan kemarahan.)
  • verb: The new policy outraged many citizens. (Kebijakan baru itu membangkitkan kemarahan banyak warga negara.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, the announcement of a new factory that would pollute the local river sparked outrage among the residents. They organized a protest, outraged by the potential damage to their environment. The story spread, and soon, people from neighboring towns joined in, outraged by the disregard for nature.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, pengumuman tentang pabrik baru yang akan mencemari sungai setempat memicu kemarahan di kalangan penduduk. Mereka mengorganisir protes, marah atas kerusakan yang mungkin terjadi pada lingkungan mereka. Cerita ini menyebar, dan segera, orang-orang dari kota tetangga menyertai, marah atas ketidakpedulian terhadap alam.