Kamus QiuQiu

Apa arti kata outrageous dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /aʊtˈreɪdʒəs/

🔈Pengucapan Inggris: /aʊtˈreɪdʒəs/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):sangat tidak adil atau tidak masuk akal; memalukan atau mengejutkan
        Contoh: His outrageous behavior shocked everyone. (Perilaku yang tidak masuk akalnya membuat semua orang terkejut.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari kata 'outrage', yang berasal dari bahasa Prancis 'outrager', yang berarti 'menyakiti atau melanggar', dan 'ous' yang berarti 'berlebihan'

💡 Mnemonik Asosiasi

Bayangkan sebuah keluhan yang sangat kuat dan tidak masuk akal, yang membuat orang-orang merasa marah dan kesal.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • adjective: shocking, appalling, extreme

Antonim:

  • adjective: reasonable, acceptable, normal

✍️ Mnemonik Frasa

  • outrageous behavior (perilaku yang tidak masuk akal)
  • outrageous claim (klaim yang tidak masuk akal)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • adjective: The outrageous prices made it impossible for many to afford. (Harga yang sangat tidak masuk akal membuat banyak orang tidak mampu.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was an outrageous event that everyone talked about. A local shop charged outrageous prices for basic goods, making life difficult for the residents. One day, a group of citizens decided to confront the shop owner about this unfair practice. The confrontation led to a town meeting where everyone shared their outrage, and eventually, the shop owner agreed to lower the prices.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, terjadi peristiwa yang tidak masuk akal yang menjadi pembicaraan umum. Sebuah toko lokal menetapkan harga yang sangat tidak masuk akal untuk barang-barang dasar, membuat kesulitan bagi penduduk setempat. Suatu hari, sekelompok warga memutuskan untuk menghadapi pemilik toko tentang praktik yang tidak adil ini. Perundingan ini mengarah pada pertemuan kota di mana setiap orang membagikan kemarahan mereka, dan akhirnya, pemilik toko setuju untuk menurunkan harga.