Apa arti kata overcultivation dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˌoʊvərˌkʌltɪˈveɪʃən/
🔈Pengucapan Inggris: /ˌəʊvərˌkʌltɪˈveɪʃən/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):Pengolahan tanah yang berlebihan, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanah
Contoh: Overcultivation can lead to soil degradation. (Overcultivation dapat menyebabkan degradasi tanah.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Kombinasi dari kata 'over' yang berarti 'berlebihan' atau 'melebihi batas yang wajar' dan 'cultivation' yang berarti 'pengolahan tanah' atau 'penanaman'
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang petani yang terus-menerus menanam padi di lahan yang sama tanpa istirahat, mengakibatkan tanah menjadi lemah dan tidak produktif lagi.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- excessive farming, intensive cultivation
Antonim:
- sustainable farming, conservation
✍️ Mnemonik Frasa
- The issue of overcultivation is a major concern for environmentalists. (Masalah overcultivation merupakan kekhawatiran utama bagi para ahli lingkungan.)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- The overcultivation of the land has led to a decrease in soil fertility. (Pengolahan tanah yang berlebihan telah menyebabkan penurunan kesuburan tanah.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small village, the farmers were proud of their fertile land. However, due to the increasing demand for crops, they started overcultivating their fields. Initially, the yields were high, but soon the soil began to show signs of degradation. Realizing the consequences of overcultivation, the villagers decided to adopt sustainable farming practices to restore the health of their land.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa kecil, para petani bangga dengan tanah suburnya. Namun, karena meningkatnya permintaan akan tanaman, mereka mulai mengolah lahan mereka secara berlebihan. Awalnya, hasil panennya tinggi, tetapi segera tanah mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Menyadari konsekuensi dari overcultivation, para warga desa memutuskan untuk mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan untuk memulihkan kesehatan tanah mereka.