Apa arti kata querulous dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈkwɛr.jə.ləs/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈkwer.jʊ.ləs/
📖 Arti Kata yang Rinci
- adjective (adj.):mengeluh, mudah marah atau mengeluh
Contoh: He has a querulous nature and complains about everything. (Dia memiliki sifat yang mengeluh dan mengeluh tentang segala hal.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'querulus', yang berasal dari kata 'queri' yang berarti 'mengeluh'. Ini melibatkan 'queri' sebagai kata dasar dan '-ulus' sebagai akhiran yang menunjukkan sifat.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut kepada seseorang yang terus-menerus mengeluh: Bayangkan seorang pria tua yang terus mengeluh tentang cuaca, kondisi jalan, dan harga barang.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- irritable, complaining, fretful
Antonim:
- content, satisfied, cheerful
✍️ Mnemonik Frasa
- querulous tone (nada mengeluh)
- querulous voice (suara mengeluh)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- adjective: The querulous old man never stopped complaining. (Pria tua yang mengeluh ini tidak pernah berhenti mengeluh.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small village, there lived an old man known for his querulous nature. Every day, he would find something to complain about, whether it was the weather or the noise from the market. One day, a young traveler visited the village and heard the old man's complaints. The traveler, curious about the old man's constant dissatisfaction, decided to spend a week with him to understand his perspective. Over time, the traveler learned that the old man's querulous behavior was a way to express his loneliness and desire for attention. The traveler started to engage the old man in conversations about his past, and slowly, the old man's complaints turned into stories of joy and sorrow, revealing a deeper side of him that the village had never seen.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pria tua yang dikenal karena sifatnya yang mengeluh. Setiap hari, dia akan menemukan sesuatu untuk mengeluh, apakah itu cuaca atau suara dari pasar. Suatu hari, seorang traveler muda mengunjungi desa itu dan mendengar keluhan pria tua itu. Traveler itu, penasaran tentang ketidakpuasan konstan pria tua, memutuskan untuk menghabiskan seminggu bersama dengannya untuk memahami perspektifnya. Seiring waktu, traveler belajar bahwa perilaku mengeluh pria tua itu adalah cara untuk mengekspresikan kesepian dan keinginan akan perhatian. Traveler mulai melibatkan pria tua dalam percakapan tentang masa lalunya, dan perlahan, keluhan pria tua berubah menjadi kisah suka dan duka, mengungkapkan sisi yang lebih dalam dari dirinya yang belum pernah dilihat oleh desa itu.