Apa arti kata quibble dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈkwɪbəl/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈkwɪbəl/
📖 Arti Kata yang Rinci
- verb (v.):bermiskipun atau mengeluh tentang hal yang kecil atau tidak penting
Contoh: Stop quibbling about the small details and focus on the bigger picture. (Berhenti bermiskipun tentang detail kecil dan fokus pada gambaran yang lebih besar.) - noun (n.):argumen atau keluhan yang tidak penting
Contoh: That's just a quibble; it doesn't change the main issue. (Itu hanyalah sebuah keluhan yang tidak penting; itu tidak mengubah isu utama.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'quibullian', yang berarti 'bermiskipun', berkaitan dengan kata 'quib', yang berarti 'kecil' atau 'tidak penting'
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang anak kecil sedang bermain dan terus-menerus mengeluh tentang permainannya, yang membawa Anda ke arti 'bermiskipun'.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- verb: nitpick, cavil
- noun: trivial complaint, petty argument
Antonim:
- verb: overlook, ignore
- noun: major issue, significant complaint
✍️ Mnemonik Frasa
- quibble over details (bermiskipun tentang detail)
- no quibbles (tanpa keluhan)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- verb: She always quibbles over the smallest things. (Dia selalu bermiskipun tentang hal-hal terkecil.)
- noun: His quibble about the color of the paint was not relevant to the main problem. (Keluhan tentang warna catnya tidak relevan dengan masalah utama.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small town, there was a man named Tom who loved to quibble about everything. One day, during a community meeting, Tom started to quibble about the color of the new park benches. The mayor, tired of his constant quibbles, decided to involve him in the decision-making process. Tom, realizing the impact of his choices, stopped quibbling and started appreciating the efforts of others.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah kota kecil, ada seorang pria bernama Tom yang suka bermiskipun tentang segala hal. Suatu hari, selama pertemuan komunitas, Tom mulai bermiskipun tentang warna bangku taman baru. Walikota, lelah dengan keluhan-keluhan konstan miliknya, memutuskan untuk melibatkannya dalam proses pengambilan keputusan. Tom, menyadari dampak dari pilihannya, berhenti bermiskipun dan mulai menghargai upaya orang lain.