Apa arti kata rationalism dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈræʃənəlɪzəm/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈræʃənəlɪzəm/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):sebuah paham atau pendekatan filsafat yang menekankan pemikiran rasional dan logika sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran
Contoh: Rasionalisme adalah sebuah aliran filsafat yang menolak keyakinan yang tidak didasarkan pada alasan. (Rationalism is a philosophical stream that rejects beliefs not based on reason.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari kata Latin 'rationalis' yang berarti 'berkaitan dengan alasan', dan 'ism' yang merupakan akhiran yang menunjukkan sebuah doktrin atau sistem pemikiran
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke pemikiran ilmuwan: Seorang ilmuwan yang selalu menggunakan logika dan pemikiran rasional dalam penelitiannya, menunjukkan penerapan rasionalisme.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- philosophical approach based on reason
Antonim:
- empiricism, fideism
✍️ Mnemonik Frasa
- Rasionalisme dalam filsafat (Rationalism in philosophy)
- Pendekatan rasionalisme (Rationalist approach)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- Ilmuwan ini menganut paham rasionalisme dalam penelitiannya. (This scientist adheres to the doctrine of rationalism in his research.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a world where beliefs were often based on faith, a philosopher named Rationalis decided to challenge this norm. He believed in rationalism, emphasizing that knowledge should be based on reason and logic. One day, he was discussing his ideas with a group of scholars. 'Our understanding of the world should not solely rely on faith,' he argued. 'We must use our rational minds to seek truth.' This marked the beginning of a new era where rationalism played a crucial role in shaping philosophical thought.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di dunia di mana keyakinan seringkali didasarkan pada iman, seorang filsuf bernama Rationalis memutuskan untuk menantang norma ini. Dia percaya pada rasionalisme, menekankan bahwa pengetahuan harus didasarkan pada alasan dan logika. Suatu hari, dia sedang mendiskusikan ide-idenya dengan sekelompok sarjana. 'Pemahaman kita tentang dunia tidak boleh hanya bergantung pada iman,' dia berpendapat. 'Kita harus menggunakan pikiran rasional kita untuk mencari kebenaran.' Ini menandai awal dari era baru di mana rasionalisme memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran filosofis.