Apa arti kata reason dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
๐ง Fonetik
๐Pengucapan Amerika: /หriหzษn/
๐Pengucapan Inggris: /หriหzษn/
๐ Arti Kata yang Rinci
- noun (n.)๏ผAlasan atau penjelasan yang masuk akal untuk suatu tindakan atau kejadian.
Contoh: She gave me a reason to smile. (Dia memberiku alasan untuk tersenyum.) - verb (v.)๏ผBerpikir atau membuat kesimpulan secara logis.
Contoh: He reasoned that it was the best choice. (Dia berpikir bahwa itu adalah pilihan terbaik.)
๐ฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'reri' yang berarti 'menilai' atau 'berpikir', dan 'ratio' yang berarti 'perhitungan' atau 'rasiun'. Ini menggabungkan konsep pertimbangan dan penalaran.
๐ก Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seseorang sedang duduk di bawah pohon, memikirkan alasan mengapa dia harus melakukan sesuatu, di sini 'reason' berarti 'alasan' atau 'berpikir secara logis'.
๐ Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- noun: cause, motive
- verb: rationalize, argue
Antonim:
- noun: coincidence, chance
- verb: guess, assume
โ๏ธ Mnemonik Frasa
- beyond reason (tidak masuk akal)
- for reasons unknown (karena alasan yang tidak diketahui)
- within reason (masuk akal)
๐ Mnemonik Contoh Kalimat
- noun: There is no reason to be afraid. (Tidak ada alasan untuk takut.)
- verb: She reasoned with him about the decision. (Dia berunding dengannya tentang keputusan itu.)
๐ Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
Once, there was a wise old man who always reasoned about everything. One day, a young boy asked him, 'Why do we need to reason?' The old man smiled and said, 'Reason is like a lantern in the dark, guiding us to make the right choices.' The boy understood and learned to use reason in his life, making wise decisions and understanding the world better.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Dulu, ada seorang lelaki tua yang bijaksana yang selalu berpikir secara logis tentang segala hal. Suatu hari, seorang anak kecil bertanya kepadanya, 'Mengapa kita perlu berpikir secara logis?' Lelaki tua tersenyum dan berkata, 'Penalaran itu seperti lampu dalam kegelapan, memandu kita untuk membuat pilihan yang tepat.' Anak itu mengerti dan belajar menggunakan penalaran dalam hidupnya, membuat keputusan bijaksana dan memahami dunia dengan lebih baik.