Apa arti kata reasoning dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˈriːzənɪŋ/
🔈Pengucapan Inggris: /ˈriːzənɪŋ/
📖 Arti Kata yang Rinci
- noun (n.):proses berpikir logis dan rasional
Contoh: His reasoning was flawed. (Alasan pemikirannya cacat.) - verb (v.):menggunakan logika untuk menarik kesimpulan atau membuat keputusan
Contoh: She reasoned that it would be better to leave early. (Dia memikirkan bahwa akan lebih baik pergi lebih awal.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'reprehendere' yang berarti 'mengambil kembali', yang kemudian berkembang menjadi 'reason' yang berarti 'alasan' atau 'logika', dan 'reasoning' yang merujuk pada proses pemikiran logis.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu adegan: Seorang ilmuwan sedang duduk di meja kerjanya, menulis dan menghitung sambil berpikir kritis, mencerminkan aktivitas 'reasoning'.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- noun: logic, rationale
- verb: deduce, conclude
Antonim:
- noun: illogic, irrationality
- verb: guess, assume
✍️ Mnemonik Frasa
- logical reasoning (pemikiran logis)
- critical reasoning (pemikiran kritis)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- noun: The reasoning behind his decision was clear. (Alasan di balik keputusannya jelas.)
- verb: They reasoned out the solution to the problem. (Mereka menemukan solusi untuk masalah tersebut.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small village, there was a wise old man known for his impeccable reasoning. One day, a young boy approached him with a complex problem. The old man listened carefully and began to reason through the issue, using logic and critical thinking. By the end of their conversation, the boy understood the solution, amazed by the power of reasoning.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah desa kecil, ada seorang lelaki tua yang bijaksana dikenal karena alasan pemikirannya yang sempurna. Suatu hari, seorang anak laki-laki mendatangi dia dengan masalah yang rumit. Lelaki tua itu mendengarkan dengan cermat dan mulai berpikir melalui masalah tersebut, menggunakan logika dan pemikiran kritis. Pada akhir percakapan mereka, anak itu mengerti solusinya, kagum dengan kekuatan pemikiran.