Apa arti kata redesign dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /ˌriːdɪˈzaɪn/
🔈Pengucapan Inggris: /ˌriːdɪˈzaɪn/
📖 Arti Kata yang Rinci
- verb (v.):merancang ulang, mendesain kembali
Contoh: The company decided to redesign its logo. (Perusahaan itu memutuskan untuk merancang ulang logo-nya.) - noun (n.):desain yang dirancang ulang
Contoh: The redesign of the website made it more user-friendly. (Merancang ulang situs web membuatnya lebih ramah pengguna.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Dari kata 're-' yang berarti 'lagi' atau 'kembali', dan 'design' yang berarti 'merancang'. Jadi, 'redesign' berarti 'merancang kembali'.
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut ke suatu proses perbaikan atau perubahan: Sebuah produk atau desain yang perlu direvisi atau diubah untuk meningkatkan kualitas atau fungsinya.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- verb: rework, revise
- noun: revision, rework
Antonim:
- verb: design, create
- noun: original design, creation
✍️ Mnemonik Frasa
- undergo a redesign (mengalami perubahan desain)
- complete redesign (perubahan desain lengkap)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- verb: They are redesigning the layout to make it more efficient. (Mereka merancang ulang tata letak untuk membuatnya lebih efisien.)
- noun: The redesign of the product was well-received by customers. (Merancang ulang produk itu diterima baik oleh pelanggan.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
Once, a company realized that their product needed a fresh look to attract more customers. They decided to redesign it, focusing on both aesthetics and functionality. The redesign process involved brainstorming sessions, prototyping, and testing. Eventually, the new design was launched, and it was a huge success, attracting not only new customers but also enhancing the brand's image.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Suatu hari, sebuah perusahaan menyadari bahwa produknya memerlukan tampilan baru untuk menarik lebih banyak pelanggan. Mereka memutuskan untuk merancang ulangnya, dengan fokus pada estetika dan fungsionalitas. Proses merancang ulang melibatkan sesi brainstorming, prototipe, dan pengujian. Akhirnya, desain baru itu diluncurkan, dan menjadi sukses besar, tidak hanya menarik pelanggan baru tetapi juga meningkatkan citra merek.