Kamus QiuQiu

Apa arti kata remonstrance dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /rɪˈmɑːn.strəns/

🔈Pengucapan Inggris: /rɪˈmɒn.strəns/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):pernyataan atau tindakan menentang atau menunjukkan ketidaksetujuan
        Contoh: His remonstrance against the new policy was heard by the committee. (Pernyataan penolakannya terhadap kebijakan baru terdengar oleh komite.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'remonstrantia', yang berasal dari kata 'remonstrari' yang berarti 'menunjukkan dengan keras' atau 'menentang'. Kata ini menggabungkan 're-' (kembali) dan 'monstrare' (menunjukkan).

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan di mana seseorang berdiri menentang suatu kebijakan atau keputusan, menunjukkan perlawanan dengan keras.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • protest, objection, complaint

Antonim:

  • approval, agreement

✍️ Mnemonik Frasa

  • voice a remonstrance (mengeluarkan pernyataan penolakan)
  • face a remonstrance (menghadapi pernyataan penolakan)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • The public's remonstrance against the new tax was loud and clear. (Pernyataan penolakan publik terhadap pajak baru itu keras dan jelas.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, the mayor announced a new policy that would affect everyone's daily life. A group of citizens, led by an elderly man named John, decided to voice their remonstrance. They gathered at the town square, holding signs and speaking out against the policy. The mayor, moved by their remonstrance, reconsidered the policy and made adjustments to better suit the community's needs.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, walikota mengumumkan kebijakan baru yang akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari semua orang. Sekelompok warga, dibawah pimpinan seorang pria tua bernama John, memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan penolakan mereka. Mereka berkumpul di alun-alun kota, membawa tanda-tanda dan berbicara menentang kebijakan tersebut. Walikota, tergerak hati oleh pernyataan penolakan mereka, meninjau kembali kebijakan tersebut dan membuat penyesuaian untuk lebih sesuai dengan kebutuhan komunitas.