Kamus QiuQiu

Apa arti kata sanction dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈsæŋ(k)ʃən/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈsæŋ(k)ʃən/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):suatu larangan resmi atau tindakan pembatasan yang diterapkan oleh organisasi internasional atau negara terhadap negara, organisasi, atau individu
        Contoh: The UN imposed sanctions against the country for violating human rights. (PBB menimpakan sanksi terhadap negara itu karena melanggar hak asasi manusia.)
  • verb (v.):memberi persetujuan resmi atau izin kepada sesuatu
        Contoh: The government sanctioned the new policy. (Pemerintah menyetujui kebijakan baru.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'sanctio', yang berarti 'persetujuan', 'larangan', atau 'hukuman'. Kata ini mengandung kata dasar 'sanct-' yang berhubungan dengan hal-hal yang suci atau terhormat.

💡 Mnemonik Asosiasi

Bayangkan sebuah konferensi internasional di mana para pemimpin sedang membahas tentang sanksi terhadap sebuah negara yang melanggar aturan. 'Sanction' di sini berarti 'sanksi'.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: embargo, penalty
  • verb: approve, authorize

Antonim:

  • noun: encouragement, support
  • verb: prohibit, ban

✍️ Mnemonik Frasa

  • impose sanctions (menimpakan sanksi)
  • lift sanctions (membatalkan sanksi)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: Economic sanctions were imposed on the country. (Sanksi ekonomi diterapkan pada negara itu.)
  • verb: The council will sanction the proposed plan. (Sinergi akan menyetujui rencana yang diajukan.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a global summit, leaders from various countries discussed the issue of human rights violations. They decided to sanction the country that disregarded these rights, hoping to enforce change. Meanwhile, the sanctioned country's government worked on reforms to gain approval and lift the sanctions.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dalam sebuah sidang global, para pemimpin dari berbagai negara membahas isu pelanggaran hak asasi manusia. Mereka memutuskan untuk menyetujui sanksi terhadap negara yang mengabaikan hak-hak ini, berharap untuk melaksanakan perubahan. Sementara itu, pemerintah negara yang disanksi bekerja pada reformasi untuk memperoleh persetujuan dan membatalkan sanksi.