Kamus QiuQiu

Apa arti kata sarcastic dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /sɑːrˈkæstɪk/

🔈Pengucapan Inggris: /sɑːˈkæstɪk/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.):bercanda dengan nada yang menyinggung atau mencolok
        Contoh: His sarcastic remarks often hurt others. (Komentar-komentar mencoloknya sering menyakiti orang lain.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Yunani 'sarkazein', yang berarti 'menggigit dengan kata-kata', yang kemudian berkembang menjadi 'sarcastic' yang berarti menggunakan kata-kata yang mencolok atau menyinggung.

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pria berkomentar dengan nada yang mencolok pada sebuah pertemuan, menyebabkan suasana menjadi canggung. 'Sarcastic' di sini menggambarkan cara berbicara yang menyinggung.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • adjective: ironic, caustic

Antonim:

  • adjective: sincere, genuine

✍️ Mnemonik Frasa

  • sarcastic comment (komentar mencolok)
  • sarcastic tone (nada mencolok)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • adjective: She gave a sarcastic laugh. (Dia memberikan tawa yang mencolok.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a man known for his sarcastic remarks. One day, he attended a community meeting where everyone was discussing ways to improve the town. Instead of offering constructive suggestions, he made sarcastic comments that hurt the feelings of others. Eventually, people started avoiding him, realizing that his sarcastic nature was not helpful but rather destructive.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang pria yang dikenal karena komentar-komentarnya yang mencolok. Suatu hari, dia menghadiri pertemuan komunitas di mana semua orang sedang mendiskusikan cara untuk meningkatkan kota. Alih-alih menawarkan saran konstruktif, dia membuat komentar yang mencolok yang menyakiti perasaan orang lain. Akhirnya, orang-orang mulai menghindarinya, menyadari bahwa sifat mencoloknya tidak membantu melainkan merusak.