Kamus QiuQiu

Apa arti kata scoff dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /skษ’f/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /skษ’f/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • verba (v.)๏ผšmengolok-olok atau menertawakan dengan kecil hati
        Contoh: Dia terus scoffing pada ide-ide baru. (Dia terus mengolok-olok ide-ide baru.)
  • nomina (n.)๏ผškata-kata atau tindakan mengolok-olok
        Contoh: Ketahuilah bahwa kesan pertama Anda mungkin hanya sebuah scoff. (Ketahuilah bahwa kesan pertama Anda mungkin hanya sebuah mengolok-olok.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'scof' yang berarti 'mencaci maki', berkembang menjadi 'mengolok-olok'

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pria duduk di sebuah pesta, terus-menerus mengolok-olok setiap ide atau pendapat yang dia dengar, menunjukkan sikap skeptisnya.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verba: mock, ridicule
  • nomina: mockery, derision

Antonim:

  • verba: praise, commend
  • nomina: compliment, praise

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • scoff at (mengolok-olok)
  • scoff law (hukum yang sering diabaikan)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • verba: Dia sering scoff pada teori-teori yang dia anggap tidak masuk akal. (Dia sering mengolok-olok teori-teori yang dia anggap tidak masuk akal.)
  • nomina: Kata-kata kecil hati itu hanyalah sebuah scoff. (Kata-kata kecil hati itu hanyalah sebuah mengolok-olok.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, there was a man known for his scoffing remarks. Whenever someone proposed a new idea, he would scoff at it, making fun of its flaws. One day, a young inventor presented a revolutionary invention, and the man scoffed, saying it would never work. Surprisingly, the invention became a huge success, and the man learned to not scoff so quickly.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, ada seorang pria yang dikenal karena komentarnya yang mengolok-olok. Setiap kali seseorang mengajukan ide baru, dia akan mengolok-oloknya, memperolok-olokkan kelemahan-kelemahannya. Suatu hari, seorang pembuat penemuan muda mempresentasikan sebuah penemuan revolusioner, dan pria itu mengolok-olok, mengatakan itu tidak akan pernah berhasil. Secara mengejutkan, penemuan itu menjadi sukses besar, dan pria itu belajar untuk tidak terlalu cepat mengolok-olok.