Kamus QiuQiu

Apa arti kata screw dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /skruห/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /skruห/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.)๏ผšsebuah baut atau mur yang digunakan untuk mengencangkan atau menjepit benda
        Contoh: The carpenter used a screw to fix the shelf. (Tukang kayu menggunakan sebuah baut untuk memperbaiki rak.)
  • verb (v.)๏ผšmengencangkan atau menjepit dengan baut atau mur
        Contoh: He screwed the lid on tightly. (Dia mengencangkan tutupnya dengan ketat.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'scrue', yang berasal dari bahasa Prancis 'escroue', yang berarti 'mur' atau 'baut'

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Bayangkan seorang tukang kayu sedang menggunakan sebuah baut untuk mengencangkan suatu bagian, ini akan membantu Anda mengingat arti 'screw' sebagai benda dan aksinya.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: bolt, fastener
  • verb: tighten, fasten

Antonim:

  • verb: loosen, unfasten

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • Screw up (mengacaukan, merusak)
  • Have a screw loose (sedikit gila atau tidak waras)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: I need a screw to fix this chair. (Saya butuh sebuah baut untuk memperbaiki kursi ini.)
  • verb: Make sure to screw the cap back on the bottle. (Pastikan untuk mengencangkan kembali tutup botol.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, in a small workshop, there was a screw that was about to play a crucial role. The carpenter, named Jack, was working on a beautiful wooden table. He carefully screwed the legs into the tabletop, ensuring each screw was tight and secure. As he finished, he stepped back to admire his work, knowing that without those screws, the table would not stand firm.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dulu, di sebuah bengkel kecil, ada sebuah baut yang akan memainkan peran penting. Tukang kayu bernama Jack sedang mengerjakan meja kayu yang indah. Dia dengan hati-hati menyetel kaki meja ke atas meja, memastikan setiap baut kencang dan aman. Ketika dia menyelesaikan pekerjaannya, dia mundur untuk mengagumi karya-nya, mengetahui bahwa tanpa baut-baut itu, meja tidak akan berdiri kokoh.