Kamus QiuQiu

Apa arti kata slander dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /ˈslændər/

🔈Pengucapan Inggris: /ˈslɑːndə/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • noun (n.):ulasan yang merugikan nama orang lain tanpa dasar yang sah
        Contoh: The lawyer claimed that the statement was slander. (Pengacara mengklaim bahwa pernyataan itu adalah fitnah.)
  • verb (v.):mengutuk atau merugikan nama orang lain dengan kata-kata yang tidak benar
        Contoh: He was accused of slandering his colleague. (Dia dicurigai melakukan fitnah terhadap rekan kerjanya.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'slander', yang berasal dari bahasa Latin 'slander', yang berarti 'menghina dengan kata-kata'

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pengacara sedang memperdebatkan kasus fitnah di pengadilan, di mana kata 'slander' menjadi kata kunci dalam perdebatan.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • noun: defamation, libel
  • verb: defame, malign

Antonim:

  • noun: praise, compliment
  • verb: praise, compliment

✍️ Mnemonik Frasa

  • slander suit (perkara fitnah)
  • slanderous remarks (komentar fitnah)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • noun: The court found the defendant guilty of slander. (Pengadilan men现akan tersangka bersalah atas fitnah.)
  • verb: She was slandering her opponent to win the election. (Dia melakukan fitnah terhadap lawannya untuk memenangkan pemilu.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a small town, rumors spread quickly. One day, a rumor about the mayor's misconduct began to circulate. The mayor, hearing about this slander, decided to take legal action. The case drew much attention, and the truth eventually came out, showing the rumor to be false. The person who started the slander was held accountable, teaching the town a lesson about the power of words.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Di sebuah kota kecil, desas-desus menyebar dengan cepat. Suatu hari, sebuah desas-desus mengenai kesalahan yang dilakukan walikota mulai beredar. Walikota, mendengar fitnah ini, memutuskan untuk mengambil tindakan hukum. Kasus ini menarik banyak perhatian, dan kebenaran akhirnya muncul, menunjukkan bahwa desas-desus itu tidak benar. Orang yang memulai fitnah itu dihukum, mengajarkan kesadaran tentang kekuatan kata-kata kepada penduduk kota.