Kamus QiuQiu

Apa arti kata sneer dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

🎧 Fonetik

🔈Pengucapan Amerika: /snɪr/

🔈Pengucapan Inggris: /snɪə/

📖 Arti Kata yang Rinci

  • verb (v.):mengerutkan mulut atau mengangguk dengan ekspresi yang menunjukkan kebencian atau hinaan
        Contoh: He sneered at her idea. (Dia mengangguk pada ide dia.)
  • noun (n.):ekspresi atau ucapan yang menunjukkan kebencian atau hinaan
        Contoh: His sneer made her feel unwelcome. (Mengerutuknya mulutnya membuat dia merasa tidak diterima.)

🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'snīran', yang berarti 'mengerutkan mulut atau mengangguk dengan ekspresi yang menunjukkan kebencian atau hinaan'

💡 Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu adegan: Seorang pria menghadiri sebuah pertemuan dan ketika seorang wanita menyampaikan ide, ia mengangguk dengan ekspresi yang menunjukkan kebencian.

📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • verb: scoff, scorn
  • noun: smirk, disdain

Antonim:

  • verb: praise, compliment
  • noun: compliment, praise

✍️ Mnemonik Frasa

  • sneer at (mengangguk pada)
  • give a sneer (memberikan ekspresi mengerutkan mulut)

📝 Mnemonik Contoh Kalimat

  • verb: She sneered at the poor performance. (Dia mengangguk pada kinerja yang buruk.)
  • noun: The sneer on his face was unmistakable. (Mengerutuknya mulutnya tidak bisa disangkal.)

📚 Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

Once, in a small town, there was a young artist named Lily. She loved to paint and often shared her work at local exhibitions. One day, a renowned critic visited the town and sneered at her paintings, saying they lacked depth. Hurt but determined, Lily worked harder, refining her skills. Years later, her paintings were celebrated worldwide, and the critic who once sneered at her work now praised her talent.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dulu, di sebuah kota kecil, ada seorang seniman muda bernama Lily. Dia suka melukis dan sering membagikan karyanya di pameran lokal. Suatu hari, seorang kritikus terkenal mengunjungi kota itu dan mengerutkan mulutnya pada lukisan-lukisan Lily, mengatakan bahwa lukisan-lukisan itu kurang dalam. Tersakiti tetapi bertekad, Lily bekerja lebih keras, mengasah keterampilannya. Bertahun-tahun kemudian, lukisan-lukisan Lily dikagumi di seluruh dunia, dan kritikus yang dulu mengerutkan mulutnya pada karyanya sekarang memuji bakatnya.