Apa arti kata subjective dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?
🎧 Fonetik
🔈Pengucapan Amerika: /səbˈdʒek.tɪv/
🔈Pengucapan Inggris: /sʌbˈdʒek.tɪv/
📖 Arti Kata yang Rinci
- adjective (adj.)：berkaitan dengan persepsi pribadi atau opini, bukan fakta atau kepastian
Contoh: Her review is highly subjective. (Ulasannya sangat subjektif.)
🌱 Akar Kata, Awalan, Akhiran
Akar kata: Berasal dari bahasa Latin 'subjectivus', yang berasal dari kata 'subjectum' yang berarti 'yang diberikan' atau 'subjek', yang kemudian berkembang menjadi arti 'berkaitan dengan subjek atau pribadi'
💡 Mnemonik Asosiasi
Menyangkut kepada opini atau persepsi pribadi: Dalam diskusi, seseorang mungkin mengatakan bahwa pendapatnya sangat subjektif, menunjukkan bahwa ini adalah pandangan pribadinya sendiri.
📜 Mnemonik Sinonim dan Antonim
Sinonim:
- biased, personal, opinionated
Antonim:
- objective, factual, unbiased
✍️ Mnemonik Frasa
- subjective experience (pengalaman subjektif)
- subjective opinion (opini subjektif)
📝 Mnemonik Contoh Kalimat
- adjective: The decision was based on subjective criteria. (Keputusan itu didasarkan pada kriteria subjektif.)
📚 Mnemonik Cerita
Cerita dalam Bahasa Inggris:
In a small town, there was a famous artist known for his subjective interpretations of reality. His paintings were not just images, but reflections of his personal feelings and perceptions. One day, he painted a beautiful landscape, but instead of the usual colors, he used shades that represented his current mood. The townspeople were amazed at how subjective art could be, showing that beauty is not just in the eyes of the beholder but also in the heart of the creator.
Cerita dalam Bahasa Mandarin:
Di sebuah kota kecil, ada seorang seniman terkenal yang dikenal atas interpretasi subjektifnya tentang realitas. Lukisan-lukisan dia bukan hanya gambar, melainkan refleksi dari perasaan dan persepsi pribadi. Suatu hari, dia melukis pemandangan yang indah, tetapi alih-alih warna biasa, dia menggunakan nuansa yang mewakili mood saat itu. Penduduk kota terkesima bagaimana seni bisa subjektif, menunjukkan bahwa keindahan tidak hanya ada di mata pengamat tetapi juga di hati pencipta.