Kamus QiuQiu

Apa arti kata third dalam bahasa Indonesia, akar kata, imbuhan, terjemahan, sinonim, antonim, frasa, contoh kalimat?

๐ŸŽง Fonetik

๐Ÿ”ˆPengucapan Amerika: /ฮธษœrd/

๐Ÿ”ˆPengucapan Inggris: /ฮธษœหd/

๐Ÿ“– Arti Kata yang Rinci

  • adjective (adj.)๏ผšketiga dalam urutan atau jumlah
        Contoh: She finished in third place. (Dia menyelesaikan dalam posisi ketiga.)
  • noun (n.)๏ผšorang atau hal yang berada pada urutan ketiga
        Contoh: He was the third in line. (Dia adalah yang ketiga dalam barisan.)

๐ŸŒฑ Akar Kata, Awalan, Akhiran

Akar kata: Berasal dari bahasa Inggris kuno 'thridda', yang merupakan bentuk tidak beraturan dari 'thridi', yang berarti 'ketiga'

๐Ÿ’ก Mnemonik Asosiasi

Menyangkut ke suatu kelompok yang terdiri dari tiga elemen, 'third' menunjukkan posisi atau urutan ketiga.

๐Ÿ“œ Mnemonik Sinonim dan Antonim

Sinonim:

  • adjective: tertiary, threefold
  • noun: tertiary

Antonim:

  • adjective: first, second
  • noun: first, second

โœ๏ธ Mnemonik Frasa

  • Third party (Pihak ketiga)
  • Third wheel (Roda ketiga, seperti orang yang tidak perlu dalam suatu hubungan atau acara)

๐Ÿ“ Mnemonik Contoh Kalimat

  • adjective: He was the third person to arrive. (Dia adalah orang yang ketiga tiba.)
  • noun: The third of the month is when we usually have our meeting. (Yang ketiga bulan adalah kapan kami biasanya mengadakan pertemuan.)

๐Ÿ“š Mnemonik Cerita

Cerita dalam Bahasa Inggris:

In a race, Tom was always the third to finish. He was neither the fastest nor the slowest, but always the third. One day, he decided to find out why he was always the third. After much reflection, he realized that he was always too cautious, not wanting to be first nor last. This realization made him change his strategy, and he started aiming for the first place.

Cerita dalam Bahasa Mandarin:

Dalam sebuah perlombaan, Tom selalu yang ketiga menyelesaikan. Dia bukan yang tercepat atau yang terlambat, tetapi selalu yang ketiga. Suatu hari, dia memutuskan untuk mencari tahu mengapa dia selalu yang ketiga. Setelah banyak pemikiran, dia menyadari bahwa dia selalu terlalu berhati-hati, tidak ingin menjadi yang pertama atau yang terakhir. Realisasi ini membuatnya mengubah strateginya, dan dia mulai bercita-cita untuk menjadi yang pertama.